Belukap Mangrove Club IK UR
Pekanbaru- bmcmangrove.blogspot.com. Apakah kita semua sudah tahu tentang Program Adiwiyata? Mungkin sebagian orang sudah tahu apa itu Program Adiwiyata dan sebagian orang lagi pasti belum mengetahui apa itu Program Adiwiyata?
Program Adiwiyata adalah salah satu program kerja yang di cetus oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada sekolah-sekolah untuk ikut andil, peduli dan berbudaya lingkungan.
Kita pasti sudah mengetahuinya bahwa kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana dan kapan saja, yang bisa menimbulkan berbagai bencana fenomena alam. Dengan dilatarbelakangi itulah Kementerian Negara Lingkungan Hidup membuat suatu program yang berwawasan lingkungan terhadap anak-anak bangsa sebagai generasi penerus dan penghuni di muka bumi ini selanjutnya. Melalui dunia pendidikan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) menandatangani nota kesepakatan No. KEP 7/MENLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang “Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup”.

Dengan adanya nota kesepakatan antara dua belah pihak tersebut, mulai tahun 2006 Program Adiwiyata telah dilaksanakan di salah satu pulau yang berpenduduk padat seperti di Pulau Jawa dan pada tahun 2007 telah diperluas ke seluruh daerah-daerah yang ada di Indonesia termasuk Riau. Program Adiwiyata bisa diikuti oleh sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), baik itu Swasta maupun sekolah-sekolah negeri mulai dari tingkat SD/Sederajat sampai SMA/Sederajat.
Belukap Mangrove Club Jurusan Ilmu Kelautan atau yang lebih dikenal dengan sebutan BMC mempunyai suatu program kerja yang juga ikut turut serta untuk mensukseskan Program Adiwiyata tersebut yaitu Coastal Education.
Coastal Education atau yang di singakat dengan CE merupakan suatu program yang dilaksanakan oleh Belukap Mangrove Club sebanyak 2 kali dalam satu periode kepengurusan BMC. Coastal Education ditujukan kepada anak-anak sekolah setingkat SMA/Sederajat yang berada di wilayah pesisir agar mendapat ilmu dan pengetahuan tentang potensi-potensi yang terkandung di pesisir, manfaatnya serta dampak yang diakibatkannya apabila lingkungan pesisir sudah rusak seperti ekosistem mangrove, menumbuhkan sifat kecintaan kepada siswa-siswi tersebut agar tetap menjaga kelestariannya, membuka dan memperluas pemikiran generasi muda tentang pentingnya sektor wilayah pesisir di era globalisasi sekarang ini, membuka cakrawala dan wawasan generasi muda tentang pentingnya kelangsungan dan kelestarian wilayah laut dan pesisir serta membekali generasi muda dengan pola pikir yang rasional, intelek dan berintegritas serta peduli lingkungan.

Potensi hutan mangrove dapat ditinjau dari dua aspek yaitu potensi ekologis dan potensi ekonomi. Potensi ekologis berupa hutan mangrove bisa menangkap dan mengumpulkan sedimen yang di bawa oleh arus pasang surut dari daratan melalui aliran sungai. Selain itu, hutan mangrove juga bisa melindungi pantai dari gelombang dan angin, sebagai tempat hidupnya mamalia, amfibi, reptil, burung, kepiting, ikan, primata, serangga dan sebagainya. Selain hutan mangrove sebagai penyedia keanekaragaman hayati (biodiversity), ekosistem mangrove juga sebagai plasma nutfah (genetic pool) dan menunjang sistem kehidupan di sekitarnya seperti ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang. Hutan mangrove dimanfaatkan oleh organisme-organisme sebagai daerah mencari makan (feeding ground) dan sebagai tempat mengasuh dan membesarkan anak (nursery ground), tempat bertelur serta memijahnya ikan-ikan (spawning ground). Manfaat hutan mangrove yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai tempat berlindung yang aman bagi berbagai juvenile, larva ikan dan kerang (shellfish) dari predator. Tidak ketinggalan juga hutan mangrove bermanfaat dalam pembuatan pulau dengan perakarannya yang kompleks, rapat dan lebat sehingga bisa memerangkap sisa-sisa bahan organik dan endapan yang terbawa oleh air laut dari daratan.
Sedangakan potensi ekonominya adalah hutan mangrove sangat berguna dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Mulai dari bagian akar, kulit kayu, batang pohon, daun dan bunganya semua dapat dimanfaatkan manusia dikarenakan mangrove adalah pohon berkayu yang kuat dan berdaun lebat. Beberapa kegunaan mangrove yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah tempat tambat kapal, obat-obatan, pengawet, pakan, bahan bangunan dan sebagai bahan makanan seperti telah ditemukannya oleh lembaga pengkajian dan pengembangan mangrove yang mana buah mangrove bisa dijadikan salah satu bahan baku makanan alternative.
Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh hutan mangrove, maka Belukap Mangrove Club tersentuh hatinya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih kepada anak-anak pesisir yang hidup berdampingan dengan hutan mangrove yang mana mereka sendiri tidak tahu apa manfaat hutan mangrove tersebut.
Program Coastal Education ternyata cukup disambut baik oleh generasi penerus di Riau (yang menjadi objek penyelamatan mangrove oleh BMC). Hal itu terbukti bahwa dari 15 sekolah tingkat SMA/Sederajat yang di undang dalam kegiatan Coastal Education beberapa waktu lalu oleh Belukap Mangrove Club (BMC) di Kota Dumai sekitar 75% sekolah-sekolah tersebut ikut andil dalam mengirimkan delegasinya sebanyak 10 orang putra putrinya.
Banyak sekolah-sekolah yang telah melaksanakan pendidikan lingkungan hidup dengan cukup baik, namun tidak dilanjuti dengan verifikasi ke lapangan langsung. Oleh karena itu, dengan adanya program kerja Coastal Education yang di rilis oleh Belukap Mangrove Club, para siswa-siswa bisa langsung meninjau kelapangan tentang hutan mangrove. Program ini hendaknya didukung bersama-sama agar pengetahuan anak-anak yang ada dipesisir tersebut mendapat nilai lebih tentang manfaat yang bisa diberikan oleh hutan mangrove dan apa dampaknya kalau hutan ini akan habis atau rusak. Sehingga dengan adanya dukungan dari semua pihak terutama instansi-instansi terkait, diharapkan penerapan pendidikan lingkungan hidup sejak dini yang melalui pendidikan informal dapat berjalan dengan baik dan terciptanya generasi yang sadar, peduli dan berbudaya lingkungan kedepannya.

Biru Lautku! Hijau Pesisirku!
0 Responses

Posting Komentar