4 Fakta Kaitan Mangrove Terhadap Pemanasan Global
Pekanbaru–bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 0C (1.33 ± 0.32 0F) selama seratus tahun terakhir. Mangrove memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah fungsi ekologis yang potensial dalam upaya mitigasi pemanasan global.
- Hutan mangrove memiliki kerapatan empat kali lebih besar dibandingkan hutan tropis pada umumnya. Potensi penyimpanan karbon pun berbanding jauh lebih besar.
Perusakan dan degradasi ekosistem mangrove diperkirakan menghasilkan hingga 10 persen dari emisi deforestasi global. Padahal, luas hutan mangrove hanya 0,7 persen dari hutan tropis. Karbon lebih banyak tersimpan di bawah hutan bakau daripada di atas permukaan tanah dan air.
- Hutan mangrove menghilangkan karbon dari atmosfer serta menguncinya di dalam tanah selama ratusan hingga ribuan tahun.
Tidak seperti hutan daratan umumnya, ekosistem laut secara terus-menerus membangun kantong-kantong karbon dalam jumlah besar di dalam sedimen laut.
- Hutan mangrove dapat mengurangi pukulan ombak ke daratan, menahan sedimentasi dari daratan. Sehingga, naiknya permukaan air laut dapat diredam.
Dalam kurun waktu 80 hingga 100 tahun yang akan datang permukaan air laut akan naik 60 hingga 80 cm. Dan kenaikan permukaan air laut itu tidak hanya akan berdampak pada pulau-pulau kecil tetapi juga pada kawasan pantai rendah yang umumnya hunian para nelayan. Departemen Kelautan dan Perikanan memperkirakan jumlah pulau yang hilang semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. Diperkirakan hingga tahun 2030, akan hilang sekitar 2000-an pulau di Indonesia.
- Hutan mangrove salah satu faktor yang dapat memberikan kontribusi dalam menekan perubahan iklim.
Kaitannya dengan perubahan iklim adalah keberadaan hutan mangrove sebagai penyerap panas (gas karbondioksida).
Hijau Pesisirku!
Posting Komentar