Indonesia, Negara Penghasil Ethanol Terbesar Dengan Pemanfaatan (Nypa fruticans)
Pekanbaru – bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Kebutuhan energi mutlak harus tersedia di segala kebutuhan baik untuk tranportasi, listrik dan lain sebagainya. Namun, sekarang ini masih terfokus pada energi tidak terbarukan. Sementara energi fossil yang tidak terbarukan diprediksi 10–15 tahun akan habis.
Isu kontinuitas energi fosil merebak dunia, polusi akibat emisi pembakaran bahan bakar fosil ke lingkungan menimbulkan/memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap derajad kesehatan manusia. Polusi langsung, bisa berupa gas-gas berbahaya seperti CO, NOx dan UHC (Unburn hydrocarbon), juga unsur metalik seperti timbal (Pb). Sedangkan polusi tidak langsung, mayoritas berupa ledakan jumlah molekul CO2 yang berdampak pada pemanasan global (Global Warming Potential).
Di iringi dengan isu global yaitu tingginya kebutuhan energi dunia, termasuk bahan bakar minyak (BBM); menyebabkan permintaan BBM beroktan tinggi juga terus meningkat. Sementara itu, terjadi penurunan deposit minyak bumi sehingga menaikkan harga minyak mentah dunia.
Ethanol telah banyak digunakan sebagai bahan bakar aeromodelling. Aeromodelling merupakan model pesawat terbang yang digerakkan dengan menggunakan remote control. Penggunaan ethanol sebagai bahan bakar pesawat aeromodelling menunjukkan bahwa ethanol merupakan bahan bakar yang cukup dapat diandakan dalam menggerakkan kendaraan. Saat ini ethanol menjadi bahan bakar kendaraan, bukan hanya sebagai bahan bakar aeromodelling saja. Adapun sumber bahan baku ethanol itu adalah jagung (Amerika); sorgum, singkong dan tebu (Jawa dan Lampung) serta mangrove jenis nipah (Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya).
Indonesia Salah Satu Penghasil Ethanol dari Nipah
Etanol dari Nipah dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil. Dengan cara sebagai tambahan bensin atau bukan sebagai tambahan bensin yang digunakan dalam mesin khusus (E100).
Etanol yang dicampur dengan bensin dalam kuantitas yang bervariasi dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi dan juga untuk mengurangi polusi udara. Di Amerika bahan bakar tersebut dikenal sebagai gasohol antara campuran E10 (ethanol 10%) dengan E85 (ethanol 85%). Sedangkan di Brazil sebagai bensin tipe C dan jenis oktan tinggi yang mengandung 20-25% ethanol.
Etanol dari nipah bisa di manfaatkan pemerintah sebagai peluang untuk mengalihkan penggunaan premium beroktan 88 ke oktan 90. Peralihan ini lantaran besarnya subsidi pemerintah untuk premium. Jika kebutuhan premium nasional 17 miliar liter, total subsidi yang dikeluarkan pemerintah adalah Rp 34 triliun per tahun.
Bayangkan saja, jumlah nira sadapan rata-rata 1 liter/tandan/hari. Dalam setiap tandan terdapat rata-rata 3 buah/rumpun. Untuk 1 pohon menghasilkan 3 liter/hari. Jika dalam satu bulan sudah menghasilkan 90 liter.
Bila Dalam 1 ha itu ada 2500 batang, maka jumlah nira dihasilkan adalah 225.000 liter/ ha/bln. Jadi, jumlah ethanol dihasilkan dalam satu bulan adalah 20.454,5 liter bioethanol/ha/bln dan 245.454,5 liter/ha/thn.
Sungguh kaya bukan negara kita !
Hijau Pesisirku!
Posting Komentar