Inilah, Spesies Mangrove yang Berpotensial Untuk Ditumbuhkan Dilahan Basah Buatan
Pekanbaru – bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Lahan basah buatan adalah suatu sistem perawatan yang mempergunakan proses alamiah yang melibatkan vegetasi lahan basah, tanah dan mikrobakteri yang berasosiasi di dalamnya dengan tujuan memperbaiki kualitas air (EPA, 2004). Lahan Basah buatan memiliki banyak fungsi diantranya untuk filtrasi air. Ketika aliran air melewati lahan basah, mereka akan berjalan perlahan dan sebagian besar bahan pencemar akan terjerat oleh vegetasi untuk kemudian terangkat atau berubah bentuk menjadi lebih tidak berbahaya. Tumbuhan yang hidup dalam lahan basah membutuhkan unsur hara yang terkandung dalam air. Jika yang tertahan adalah air yang mengandung bahan pencemar berbahaya bagi lingkungan namun bermanfaat bagi tumbuhan, maka bahan itu akan diserapnya (Wong, 1997).
Tanaman mangrove yang potensial untuk ditumbuhkan di lahan basah buatan antara lain:
a. Rhizopora sp : Semua species Rhizopora memiliki akar penunjang yang tumbuh dari batangnya. Rhizopora mempergunakan ultrafiltrasi pada akar untuk mengeluarkan garam yang akan hilang bersamaan dengan daun yang gugur. Berdasarkan studi di Cina mengenai penyerapan logam berat oleh Rhizopora stylosa konsentrasi logam berat ditemukan pada beberapa bagian pohon yang berbeda. Konsentrsi tertinggi dari Cu, Pb dan Cr ditemukan di batang, sedangkan ZN, Cd, Ni dan Mn ditemukan di daun, bunga dan akar (Zheng, 1997). Sedangkan pada Rhizopora mangle konsentrasi Mn paling tinggi ditemukan di batang dan daun. Cu terdeteksi di buah,bunga dan daun. Cr di temukan di cabang dan batang. Dan Pb serta Cd ditemukan diseluruh bagian tumbuhan (Silva et al,1990). Ini membuktikan bahwa jenis Rhizopora mampu menyerap polutan logam berat dengan baik.
b. Avicennia sp : Spesies Avicennia diperkirakan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap beberapa kandungan logam dibanding spesies mangrove yang lain. Penelitian mengenai akumulasi logam pada A. marinna menunjukkan Zinc merupakan logam yang paling banyak ditemukan, selanjutnya Cu dan Pb berada pada akumulasi terendah (De Lacerda dalam MacFarlane,2003). Avicennia marina ditemukan mengakumulasi Cu,Pb dan Zn dalam jaringan akar dengan level yang sama ataupun lebih tinggi dari konsentrasi sedimen di sekitarnya. Cu dan Zn menunjukkan pergerakan di seluruh bagian tanaman, terakumulasi di jaringan daun dengan level kurang lebih 10% dari akar. Baik Cu maupun Zn adalah mikro nutrien yang penting bagi tanaman. Keterhubungan antara logam di sedimen dan akumulasi di daun hanya berlaku untuk Zn. Level Zn di sedimen merefleksikan level jumlahnya di daun mengacu pada pergerakan dan kapasitasnya sebagai nutrisi bagi tanaman. Penurunan pH sedimen akan meningkatkan akumalasi Zn di jaringan akar. Dapat dikatakan bahwa akar dari Avicennia marina inilah yang berfungsi sebagai indikator biologi terhadap paparan Cu,Pb dan Zn di lingkungan (MacFarlane,2003).
Hijau Pesisirku!
Posting Komentar