Belukap Mangrove Club IK UR

Mangrove, Salinitas Tinggi Siapa Takut!!!

Pekanbaru – bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Keberadaan salinitas yang tinggi merupakan salah satu karakteristik lingkungan mangrove. Diantara halophyta, ada berbagai respon adaptasi terhadap salinitas. Beberapa spesies mangrove menunjukkan rangsangan pertumbuhan dengan bertambahnya salinitas (seperti Rhiziphora), sementara pertumbuhan optimal spesies lain terjadi pada salinitas rendah (seperti Oncosperma tigillarium).
Hidup pada lingkungan asin mengharuskan mangrove untuk menghadapai pengaruh garam. Didasarkan pada bagaimana mereka mengontrol konsentrasi garam (NaCl), mangrove dibagi secara fungsional kedalam tiga kelompok yaitu :1) yang mengeluarkan garam (salt secretor); 2) yang tidak mengeluarkan (salt excluders) dan 3) yang mengakumulasi garam, dalam jaringan (accumulator). Spesies yang tidak mensekresi adalah Rhizophora, Sonneratia, Lumnitzera, Hibiscus dan Eugernia. Sementara yang termasuk secretor adalah Aegiceras, Aegialitis dan Avicennia. Spesies-spesies mangrove, baik yang secretor maupun yang nonsecretor seperti Xylocarpus, Exoecaria, Osbornia, Ceriops dan Bruguiera mengakumulasi NaCl pada berbagai bagian jaringan tanaman. (seperti daun dan batang)(Atkinson at al , 1967 dalam Tomascik, et al ,1997).
Selain mekanisme fisiologis, mereka mengembangkan adaptasi morfologis untuk mengatasi kadar garam yang tinggi antara lain dengan memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untukk menyimpan garam. Daun-daun mangrove cukup tebal untuk menyimpan kadar air agar mampu mengatur keseimbangan garam. Selain itu, daunnya memiliki struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan.


Hijau Pesisirku!


0 Responses

Posting Komentar