Belukap Mangrove Club IK UR

3 Faktor yang Mempengaruhi Proses Penguraian Serasah Mangrove

Pekanbaru – bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Penguraian reruntuhan mangrove dalam perairan pantai menghasilkan nutrien seperti nitrogen organik dan senyawa fosfat. Di Victoria, Australia materi yang berasal dari mangrove api-api (Avicennia marina) ternyata sangat kaya akan nutrien tersebut, terutama senyawa fosfat. Peranan mangrove begitu aktif dan penting dalam memainkan daur nutrien. Hal ini telah ditunjukan dalam penelitian di Western Port Bay, daun-daun yang jatuh dan juga akar-akar selama satu tahun mempunyai kadar nitrogen sebanyak empat kali lipat dan fosfat setengahnya dari kadar nitrat dan fosfat dalam perairan di pantai itu sendiri. Sedangkan penguraian serasah mangrove menurut Swift et al. (1979), dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
  1. Alam dan komunitas pengurai (binatang dan mikroorganisme), antara lain fungsi, bakteri dan binatang-binatang invertebrata. Gabungan dari aksi biota ini dalam proses penguraian serasah merupakan suatu mata rantai yang rumit sehingga sulit untuk ditelusuri. Tetapi secara sederhana dapat dikatakan bahwa hilangnya serasah dari dasar hutan itu terutama disebabkan oleh kegiatan binatang dan sifat alam itu sendiri. Hasil penelitian Brotonegoro & Abdulkadir (1978), menunjukkan bahwa penguraian serasah daerah mangrove di Pulau Rambut memerlukan waktu sekitar 97 hari.
  2. Kualitas sumber. Kecepatan penguraian serasah tergantung dari jenis serasah yang merupakan makanan bagi biota pengurai. Ketahanan serasah terhadap pengurai mungkin ditentukan oleh satu atau lebih sifat-sifat dasar serasah seperti kekerasan, banyaknya kandungan lignin, banyaknya zat hara campuran dari tumbuhan itu sendiri, dan ukuran dari massa dan partikelnya, yang mana semua ini tercakup dalam kualitas sumber. Pada umumnya daun mempunyai kualitas sumber yang lebih tinggi daripada ranting dan bahan kayu lainnya, dan penghancurannya juga lebih cepat daripada ranting dan bahan kayu tersebut. Komponen-komponen kualitas sumber serasah sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan jenis organisme penguraian serta faktor lingkungan. Sebagai contoh di sini adalah kayu yang umumnya susah mengalami penguraian di suatu tempat, akan mengalami proses penguraian yang lebih cepat bila di tempat itu terdapat aktivitas rayap.
  3. Faktor iklim. Iklim merupakan faktor fisik lingkungan, yang terpenting diantaranya adalah faktor temperatur dan kelembaban tanah. Kelembaban tanah merupakan faktor terbesar yang menyebabkan variasi daerah di dalam kegiatan pengurai. Dalam penelitian Meentemeyer (dalam Craac 1964), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara serasah di hutan beriklim sedang dan di daerah tropis. Di daerah tropis dengan tingkat evaporasi 1500 mm laju penguraian serasah menjadi lima kali lebih cepat dibandingkan dengan di daerah sedang. Sedang Proctor (1983) menyatakan bahwa umumnya serasah terkumpul pada musim kering dan membusuk pada musim hujan.
Hijau Pesisirku!

0 Responses

Posting Komentar