3 Industri Secara Terang-Terangan Bahan Baku Utamanya Dari Mangrove
Pekanbaru – bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Sebagai bahan baku yang bersifat komersil maka kayu mangrove dipergunakan dalam berbagai industri, antara lain :
- Industri Chip Wood
Chip wood merupakan kayu kecil-kecil (tatal) yang merupakan bahan untuk pembuatan pulp atau rayon dan produk lainnya. Jenis-jenis yang merupakan bahan baku adalah Rhizophora spp., Bruguiera spp. dan Sonneratia spp. (Wirakusumah & Sutisna 1978). Cara untuk mendapatkan serpihan-serpihan kayu ini melalui pemrosesan di pabrik yaitu dengan memasukkan balok-balok kayu yang berukuran setengah sampai satu meter kedalam ruang pemrosesan.
Pemrosesan chip wood dalam periode lima tahun terakhir ini hanya Jepang dan Taiwan, di mana Jepang merupakan pembeli yang paling banyak. Pada tahun 1984 terjadi peningkatan ekspor sebesar 11 kali lipat dibanding dengan tahun 1983. Untuk tahun 1985 terjadi peningkatan sebesar 7 kali lebih dibandingkan dengan ekspor tahun 1984.
- Industri Penyemak Kulit (Tanin)
Dari berbagai jenis mangrove mempunyai kandungan tannin yang tinggi. Jenis yang mempunyai kandungan tannin lebih dari 25% adalah Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Ceriops decandra, Xylocarphus granatum dan Ceriops tagal. Sedang sepuluh jenis lainnya mempunyai kandungan tannin kurang dari 25% (Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata, Excoecaria agallocha, Kandelia candel, Heritiera fomes, Sonneratia apetala, Sonneratia caseolaris, Aegialitis rotundifolia, Aegiceras corniculatum dan Lumnitzera racemosa). Untuk industri ini nampaknya belum begitu berkembang di Indonesia.
- Industri Arang Mangrove
Industri arang mangrove di Indonesia sudah sejak lama dilakukan terutama di daerah Kepulauan Riau. Arang dari bahan mengrove mempunyai kadar senyawa karbon dan kalori yang tinggi dibanding dengan bahan kayu lain. Menurut Jara (1984) kadar kalori setiap gram arang yang berasal dari jenis Rhizophora spp. adalah 6,833 kalori sedang arang yang terbuat dari batok kelapa hanya mencapai 6,784 kalori per gramnya. Jenis mangrove yang merupakan bahan untuk pembuat arang biasanya Rhizophora spp. dan Bruguiera spp. yang masing-masing mempunyai kadar kalori 5,017-6,833 kalori per gram dan 4,552 kalori per gram. Sedang jenis lain yaitu Ceriops tagal (4,731 kalori per gram), Sonneratia alba (4,554 kalori per gram), Avicennia officinalis (4,528 kalori per gram), dan Xylocarphus granatum (3,899 kalori per gram) kadar arangnya juga besar tetapi kemungkinan agak lunak sehingga mudah retak. Kecuali hal tersebut juga senyawa karbon dari jenis Rhizophora spp. mempunyai persentase yang lebih besar daripada senyawa karbon yang terdapat pada arang batok. Senyawa arang Rhizophora apiculata sebesar 90,9%, R. mucronata juga 90,9% sedang batok kelapa hanya 84,3%.
Pembuatan arang mangrove secara tradisional seperti di daerah Riau dilakukan di dalam tombong. Tombong yaitu merupakan bangunan yang terbuat dari batu berukuran persegi empat, lebar kurang lebih 10 meter, panjang 1o meter dan tinggi 10 meter. Bagian atas terdapat lubang dan bagian samping bawah juga ada lubang tempat mengatur api. Setelah kayu yang telah dipotong-potong sepanjang kurang lebih satu meter dimasukkan kedalam tombong, sudah penuh baru diadakan pembakaran. Proses pembakaran kurang lebih 40 hari kemudian lubang kecil diatas ditutup, sesudah dingin baru kemudian dibongkar. Waktu mulai memasukkan kayu sampai pembongkaran kurang lebih selama 3 bulan.
Pemasaran arang mangrove di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga di ekspor terutama ke Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Taiwan.
Hijau Pesisirku!
Posting Komentar