Belukap Mangrove Club IK UR
Teoritis, Tanpa Disadari Mangrove Menyelamatkan Alam Dunia

Pekanbaru–bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku! Hutan mangrove umumnya tumbuh dengan baik di tepian sepanjang pantai tropis yang terlindung secara alamiah, delta dan muara sungai. Keterbatasan jenis mangrove disebabkan oleh kondisi-kondisi pada tempat keberadaannya dan sedikitnya tumbuhan yang mampu bertahan serta tumbuh dengan subur di lumpur bergaram dan sering digenangi air laut. Dengan sedikitnya tumbuhan yang hidup pada kondisi lingkungan yang keras ini, tidak kemungkinan mangrove kita putuskan tidak bermanfaat bagi kehidupan alam dunia.
Secara teoritis menurut Davies et al., (1995), hutan mangrove memiliki fungsi-fungsi dan manfaat sebagai beikut :
  1. Habitat Satwa Langka

Hutan mangrove sering menjadi habitat jenis-jenis satwa endemik seperti Bekantan (Nasalis larvatus) yang endemik di Kalimantan, Beruk Mentawai (Macaca pagensis) yang endemik di Kepulauan Mentawai dan Tuntong (Batagus baska) yang endemik di Sumatera. Lebih dari 100 jenis burung hidup di sini dan daratan lumpur yang seluas yang berbatasan dengan hutan mangrove merupakan tempat mendaratnya ribuan burung pantai migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodromus semipalmatus).
  1. Pelindung Terhadap Bencana Alam
Vegetasi hutan mangrove dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam.
  1. Pengendap Lumpur
Sifat fisik pada hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara dari air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur.
  1. Penambat Unsur Hara
Sifat fisik hutan mangrove cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi pengendapan unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
  1. Penambat Racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat diantara kisi-kisi molekul partikel tanah liat. Beberapa spesies tertentu dalam hutan mangrove bahkan melakukan penambatan racun secara aktif.
  1. Sumber Alam Dalam Kawasan (in-situ) dan Luar Kawasan (ex-situ)
Hasil alam in-situ mencakup semua fauna, flora dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk yang dihasilkan oleh proses-proses alamiah di hutan mangrove dan terangkut ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.
  1. Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi hidupan liar itu sendiri.
  1. Memelihara Proses-Proses dan Sistem Alami
Hutan mangrove sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi atau geologi di dalamnya.
  1. Penyerap Karbon
Proses fotosintesis merubah karbon anorganik (dari CO2) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai CO2, akan tetapi hutan mangrove justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagi penyerap karbon dibandingkan sebagai sumber karbon.
  1. Memelihara Iklim Mikro
Evapotranspirasi dari hutan mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
  1. Mencegah Berkembangnya Tanah Sulfat Masam
Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi asam.
Hijau Pesisirku!

Sumber : Investasi Hutan Mangrove Sebagai Bagian Dari Upaya Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang Oleh Sri Susanti Ningsih
0 Responses

Posting Komentar