Belukap Mangrove Club IK UR

4 Musibah Terbesar Rusaknya Mangrove Akibat Pencemaran Minyak

Pekanbaru–bmcmangrove.blogspot. Biru Lautku!
  1. Tumpahan Minyak Peck Slip di Timur Puerto Rico
Akibat tumpahan minyak ini, 50% dari tajuk mangrove yang tercemar paling berat rontok dalam waktu 48 hari dan meningkat menjadi 90% setelah 85 hari. Pohon yang tercemar pada tingkat Sub-lethal, gugur daun diikuti produksi daun yang kecil dan acap kali tidak normal. Diaz-Piferrer (1962) melaporkan kerusakan berat setelah pencemaran minyak dari tanker di dekat Puerto Rico telah merontokkan daun-daun mangrove, meskipun banyak di antara pohon-pohonnya bertahan hidup.
  1. Terdamparnya Kapal Tanker Showa Maru Tahun 1975
Terdamparnya Kapal Showa Maru pada tahun 1975 di Selat Melaka telah menumpahkan 7000 ton minyak mentah asal Timur Tengah. Beberapa ratus hektar hutan mangrove dekat Dumai tercemar berat mengakibatkan defoliasi kemudian kematian (IUCN/UNEP, 1985; Bilal, 1989). Kematian mangrove banyak terjadi dalam kantong-kantong (petak-petak), memberikan kesan mereka mati akibat cemaran minyak yang terperangkap di antara akar-akarnya.
  1. Cemaran Minyak di Pantai Atlantik Panama
Pada bulan April 1986 terjadi tumpahan minyak dari kilang minyak Panama (Duke dan Pinzon, 1991). Dampak tumpahan tersebut adalah 75 hektar komunitas mangrove dewasa mengalami kematian, setelah terlebih dahulu mengalami rontok daun. Diperkirakan panjang pantai yang terkena tumpahan minyak itu mencapai 11 km. komunitas mangrove yang tercemar seluruhnya ditaksir tidak kurang dari 400 hektar. Kematian massal komunitas bentik terlihat di mana-mana, termasuk di daerah mangrove yang mampu bertahan dari gangguan pencemaran. Tiga tahun kemudian daerah tersebut belum memperlihatkan tanda-tanda adanya regenerasi (Duke dan Pinzon, 1991) yang ada adalah sisa-sisa mangrove yang membusuk. Pada substrat masih banyak ditemukan sisa-sisa minyak.
Begitu juga Rutzler dan Starrer (1970, dalam Odum dan Johannes, 1975) melaporkan anakan mangrove (seedling) Rhizophora termasuk rentan terhadap cemaran minyak dan mati akibat cemaran minyak di Pantai Atlantik Panama.
  1. Pencemaran Minyak di Pantai Kuwait dan Saudi Arabia Tahun 1991
Bertepatan dengan berkecamuknya Perang Teluk di awal tahun 1991, 3-7 juta barel minyak sengaja ditumpahkan ke perairan teluk. Terjadilah pencemaran minyak berskala besar di Pantai Kuwait dan Saudi Arabia sepanjang lebih dari 500 km dengan lebar kurang lebih satu kilometer (Michel, 1991). Di daerah pasang surut tutupan minyak mencapai 100%. Dalam laporannya Michel (1991) menyebutkan bahwa proses pemulihan di daerah pasang surut yang berpantai pasir dan terbuka berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Akan tetapi di daerah mangrove dan rawa payau proses tersebut berjalan lambat. Tumpahan minyak di Teluk Tarut, Saudi Arabia, telah merontokkan daun-daun mangrove, meskipun banyak di antara pohon-pohonnya bertahan hidup (Spooner, 1970). Ini sama dampaknya dengan tumpahan minyak di Puerto Rico.
Hijau Pesisirku!

0 Responses

Posting Komentar