Belukap Mangrove Club IK UR

BMC Shering Informasi Dengan Balai Pengelolaan Hutan Mangrove (BPHM) Wilayah II Medan
PEKANBARU (BMC) – Belukap Mangrove Club atau yang lebh dikenal BMC, kali ini berkesempatan shering informasi dengan Balai Pengelolaan Hutan Mangrove (BPHM) Wilayah II Medan di ruang seminar Ilmu Kelautan Universitas Riau (Rabu, 23/11). Shering informasi ini sebagai ajang silaturahmi antara BMC dengan BPHM Wilayah II Medan yang mempunyai satu tujuan penyelamatan dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia, harapannya bisa mendapatkan masukan dan gagasan positif untuk sukses melestarikan ekosistem mangrove di Riau.
Dalam shering informasi tersebut, Bapak Khairul didampingi Bapak Syawal Hasibuan mengatakan “area kerja BPHM Wilayah II itu sendiri mencakup dua pulau besar di Indonesia yaitu Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan”. Selanjutnya, Bapak Khairul menjelaskan bahwasannya BMC harus bisa mencontohi Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur yang menjadikan kawasan konservasi hutan mangrove seluas 9 hektar dengan 11 satwa  dilindungi salah satunya Bekantan. ”Dengan dijadikannya kawasan konservasi, pihak pemerintah Tarakan bisa mengerjakan berbagai elemen masyarakat mulai dari pemandu wisata, perawatan daaerah konservasi dan sebagainya”, ungakapnya menyakinkan Belukers.
Kemudian Bapak Khairul menjelaskan kawasan konsevasi di Lagoi, Bintan Kepulauan Riau. Konservasi hutan mangrove Lagoi, kebanyakan turis yang datang dari Singapura, mereka hanya ingin melihat dan mengambil foto biawak saja. “Coba saudara bayangkan, sudah berapa turis Singapura tersebut mengeluarkan uang untuk melihat dan mengambil foto biawak saja, harga karcis masuk berapa dan sebagainya“, ujar beliau. Dua contoh kawasan konservasi tersebut harus bisa dijadikan motivasi oleh Belukers BMC untuk mewujudkan PUSDIKROVE yang berbasis 4P menjadi arboretum alam yang beragam flora fauna mangrovenya”, ujar beliau selanjutnya.
Dalam shering informasi ini, BPHM Wilayah II Medan lebih menyoroti ke persoalan nilai jual hutan mangrove tanpa merusak ekosistem mangrove itu sendiri. Harapannya dengan terbinanya silaturahmi ini, BPHM Wilayah II Medan mengajak BMC untuk tetap eksis dalam menyelamatkan ekosistem mangrove dan jika BMC mengadakan kegiatan dan memerlukan bantuan BPHM Wilayah II Medan kita bisa bekerjasama kedepannya, Ujar Bapak Syawal.(ryl)

0 Responses

Posting Komentar