Dibimbing Belukers yang Berpengalaman, Cakap Mengukur Struktur Komunitas Mangrove Saat DIKSAROVE III
PEKANBARU (BMC) – Penelitian tentang struktur komunitas mangrove di kawasan Pusat Pendidikan Mangrove (PUSDIKROVE) BMC sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Riau maupun mahasiswa jurusan lain, mulai dari strata 1 (satu) sampai doktor.
Untuk memperbarui data kerapatan mangrove dan melengkapi profil PUSDIKROVE, DIKSAROVE kali ini dilakukan pengukuran struktur komunitas mangrove oleh Belukers BMC yang melibatkan Cakap. Pengukuran dibimbing langsung oleh Belukers Fahriansyah, Belukers Randy Asmara, Belukers Neneng Purwanti dan Belukers Syahrial yang dibagi atas tiga kelompok. Satu kelompok mewakili satu stasiun dengan tiga plot transek.
Kelompok satu dibimbing oleh Belukers Fahriansyah, titik pengukuran sekitar bibir pantai dan muara Sungai Mesjid. Kelompok dua dibimbing Belukers Neneng Purwanti, stasiun pengukuran sekitar hatchery di tengah PUSDIKROVE. Kelompok tiga dibimbing Belukers Randy Asmara dan Belukers Syahrial sekitar rumah kapal yang tidak berjauhan dari area pembibitan.
Pada saat pengukuran berlangsung, banyak pengalaman yang didapat tiap Belukers dan Cakap. Kesan tiap kelompok berbeda, kelompok satu, perjalanan diluar dugaan sehingga jauh dari batas waktu yang ditentukan sebelumnya, dimana waktu banyak dihabiskan untuk mencari jalan pulang, keadaan mangrovenya terlalu rapat dan tinggi, mereka berada tidak jauh dari mulut muara Sungai Mesjid.
Kelompok dua, sulit memasukinya karena terdapat S. hydrophylacea yang rapat. Kelompok tiga, keadaannya berlumpur dalam dan halus serta berair. Karena masih pasang, terpaksa harus berenang untuk menyeberangi anak sungai. Pengalaman yang didapat sungguh berharga bagi hidup mereka. Ini pengalaman yang tak terlupakan ujar Belukers Hoki Kurniawan yang sempat tersesat di tengah hutan mangrove.(ryl)
Posting Komentar