Mangrove-ku Tidak Seindah Dulu
Tanjung Pinang, Kepri (BMC) – Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati, salah satunya di ekosistem mangrove. Mangrove adalah suatu ekosistem yang hidup di daerah pasang surut (pesisir) yang berfungsi ekologis sebagai daerah pengasuhan (nursery ground), pemijahan (spawning ground), dan pencarian makan (feeding ground).
Selain itu, ekosistem ini juga memiliki nilai estetika sehingga saat ini dikembangkan melalui kegiatan wisata bahari di wilayah pesisir dan lautan, seperti yang diadakannya program konservasi terhadap kawasan mangrove yang berada di hulu-hulu sungai. Kegiatan ini diisi dengan kegiatan penanaman bibit-bibit mangrove yang nantinya akan menarik keinginan wisata bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya, luas wilayah pemukiman menjadi permasalahan yang sangat mendasar. Begitu banyak wilayah mangrove yang dibuka/dipugar menjadi kawasan pemukiman bahkan kawasan pembudidayaan tambak bagi masyarakat di Kota Tanjung Pinang.
Hal ini berakibat dengan luasan wilayah mangrove yang semakin berkurang tiap tahunnya. Bahkan, studi Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNEP dan The Nature Conservancy menyatakan bahwa seperlima hutan mangrove dunia telah hilang semenjak tahun 1980, dengan kerusakan mangrove rata-rata 0,7% pertahun. (atkd)
Posting Komentar